Teras Baca – Cilacap, kota kecil di pesisir selatan Pulau Jawa, mungkin tidak sepopuler daerah lain seperti Yogyakarta atau Bandung, tapi kota ini punya kekayaan kuliner yang tak kalah menarik.
Salah satu makanan khas yang sangat unik dari Cilacap adalah tempe dages. Pernah dengar? Bagi sebagian orang, tempe dages mungkin masih asing di telinga, tapi di daerah asalnya, makanan ini merupakan favorit yang sering ditemui di pasar-pasar tradisional hingga warung makan sederhana.
Apa itu Tempe Dages?
Tempe dages adalah salah satu varian dari tempe yang mungkin jarang ditemukan di luar Cilacap. Berbeda dengan tempe biasa yang dibuat dari kedelai, tempe dages dibuat dari ampas tahu yang difermentasi.
Proses ini memberikan cita rasa yang khas dan tekstur yang sedikit berbeda dari tempe pada umumnya. Rasanya gurih dengan sedikit aroma fermentasi yang kuat, menjadikan makanan ini cocok sebagai lauk pendamping nasi atau camilan gorengan.
Bahan Dasar Tempe Dages
Seperti yang sudah disebutkan, bahan utama dari tempe dages adalah ampas tahu. Ampas tahu ini merupakan sisa dari proses pembuatan tahu yang masih memiliki kandungan nutrisi.
Setelah diolah dan difermentasi dengan cara yang mirip seperti pembuatan tempe, jadilah tempe dages yang siap diolah menjadi berbagai hidangan.
Proses pembuatan tempe dages tidak jauh berbeda dengan tempe biasa. Setelah ampas tahu difermentasi dengan ragi tempe, dages kemudian dipotong-potong dan bisa langsung digoreng atau diolah lebih lanjut dengan bumbu-bumbu khas.
Cita Rasa dan Tekstur yang Khas
Tempe dages memiliki tekstur yang lebih kasar dibandingkan dengan tempe kedelai. Ampas tahu yang digunakan membuatnya terasa sedikit lebih padat dan berserat.
Saat digoreng, dages menghasilkan kulit luar yang renyah dan bagian dalam yang lembut namun kenyal. Cita rasanya cenderung gurih, dengan aroma khas yang berasal dari proses fermentasi.
Untuk menambah kenikmatan, tempe dages biasanya digoreng dengan balutan tepung, mirip seperti membuat gorengan tempe mendoan. Gorengan tempe dages ini sangat nikmat disantap bersama cabai rawit atau dicocol dengan sambal kecap.
Asal Usul dan Filosofi di Balik Tempe Dages
Munculnya tempe dages tak lepas dari budaya masyarakat Jawa yang cenderung tidak menyia-nyiakan bahan makanan. Ampas tahu yang dianggap sebagai sisa produksi tahu dimanfaatkan untuk dijadikan makanan baru. Filosofi ini sejalan dengan prinsip ngirit atau hemat yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Jawa.
Di daerah Cilacap, tempe dages menjadi salah satu bukti kreativitas kuliner lokal yang memanfaatkan bahan-bahan sederhana menjadi makanan lezat dan bergizi. Walaupun berbahan dasar ampas tahu, dages tetap kaya akan protein dan menjadi pilihan makanan yang ekonomis.
Cara Mengolah Tempe Dages
Ada beberapa cara menikmati tempe dages, mulai dari digoreng biasa hingga diolah menjadi berbagai hidangan lezat lainnya. Berikut adalah beberapa cara sederhana yang bisa kamu coba:
1. Digesek Bumbu Kuning
Salah satu cara yang populer adalah mengolah tempe dages dengan bumbu kuning. Setelah digoreng setengah matang, tempe dages dimasak kembali dengan campuran bumbu kuning yang terdiri dari kunyit, bawang putih, bawang merah, dan kemiri. Proses ini memberikan cita rasa yang lebih kaya dan membuat tempe dages semakin nikmat.
2. Disajikan dengan Sambal Terasi
Tak ada yang bisa menandingi kenikmatan tempe dages yang digoreng kering, kemudian disantap bersama sambal terasi. Perpaduan rasa gurih dari tempe dan pedasnya sambal terasi benar-benar sempurna untuk dinikmati sebagai camilan sore hari atau sebagai lauk pendamping nasi.
3. Dibalut Tepung dan Goreng
Cara paling umum menikmati tempe dages adalah dengan membalutnya dengan tepung kemudian digoreng hingga renyah. Biasanya tempe dages ini dijual bersama gorengan lainnya seperti tempe mendoan atau bakwan. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah membuat gorengan tempe dages menjadi favorit banyak orang.
Nutrisi dalam Tempe Dages
Walaupun berasal dari ampas tahu, tempe dages tetap memiliki nilai gizi yang baik. Seperti tempe pada umumnya, tempe dages kaya akan protein nabati yang baik untuk tubuh.
Selain itu, proses fermentasi yang terjadi juga membuat tempe dages mengandung probiotik yang baik untuk pencernaan.
Tempe dages juga mengandung serat dari ampas tahu yang dapat membantu melancarkan pencernaan. Makanan ini bisa menjadi alternatif yang sehat dan murah untuk memenuhi kebutuhan protein sehari-hari, terutama bagi mereka yang menjalani pola makan nabati.
Di Mana Bisa Menemukan Tempe Dages?
Jika kamu berkunjung ke Cilacap, tempe dages bisa dengan mudah ditemukan di pasar tradisional atau warung makan. Beberapa penjual gorengan di pinggir jalan juga sering menyajikan tempe dages sebagai salah satu pilihan gorengan.
Bagi yang tinggal di luar Cilacap, tempe dages mungkin sedikit sulit ditemukan, namun beberapa daerah di Jawa Tengah dan DIY Yogyakarta terkadang juga menjual tempe dages, terutama di pasar-pasar tradisional yang menjual bahan-bahan lokal.
Tempe Dages, Kuliner Lokal yang Makin Terlupakan?
Walaupun tempe dages merupakan makanan khas Cilacap yang kaya akan sejarah dan filosofi, sayangnya popularitas makanan ini mulai menurun.
Di era modern, makanan-makanan cepat saji dan olahan lebih populer di kalangan generasi muda, sehingga makanan tradisional seperti tempe dages mulai tergeser.
Namun, bagi mereka yang menghargai kuliner lokal dan ingin tetap melestarikan budaya, mencicipi tempe dages bisa menjadi cara untuk mengenal lebih dalam tentang kekayaan kuliner Nusantara yang beragam.
Mungkin di masa mendatang, makanan-makanan tradisional seperti tempe dages akan kembali populer sebagai bagian dari gerakan makan sehat dan cinta produk lokal.
Kesimpulan
Tempe dages bukan hanya makanan biasa, tapi juga bagian dari sejarah dan tradisi kuliner Cilacap. Dari bahan yang sederhana, masyarakat lokal berhasil menciptakan hidangan yang lezat dan bergizi.
Jika kamu pecinta kuliner atau sedang mencari makanan khas yang unik, tempe dages wajib ada dalam daftar yang harus dicoba saat berkunjung ke Cilacap.
Sekali mencoba, kamu mungkin akan ketagihan dengan cita rasa gurih dan tekstur renyahnya. Jadi, kapan kamu akan mencicipi tempe dages?
